Selamat tahun baru!!
Selamat bagi setiap kita
yang masih beroleh kemurahan hati-Nya untuk menjalani tahun 2015. Tahun yang
baru setelah menjalani hari-hari yang penuh dengan warna-warni selama tahun
2014. Tentu dari sekian warna yang kita lalui, terdapat warna yang sangat kita
sukai, hingga menjadikan hari tersebut begitu berarti bagi kita. Dan kita pun
tidak bisa memungkiri di antara 365 hari selama tahun 2014, terdapat juga hari
yang kita jalani dengan berat hati. Bisa jadi hari tersebut diwarnai dengan
warna gelap berupa kesedihan, kekecewaan, atau tekanan yang begitu berat. Namun,
apapun yang telah kita lalui, mudah atau tidak, menyenangkan atau tidak, yang pasti
sekarang kita harus bersyukur. Bersyukur karena berhasil melangkahkan kaki di
tahun yang baru ini, tahun 2015.
Selamat datang tahun 2015,
aku (kami) pasti akan berhasil menjalani setiap hari yang engkau miliki, kami
pasti akan berhasil melakukan yang terbaik.
Benar, kita sebaiknya
mengawali tahun 2015 ini dengan rasa syukur dan disusul dengan pengharapan.
Pengharapan yang lebih kita kenal dengan resolusi, resolusi tahun baru.
Saya dan sebagian dari kita
begitu sering mendengar kata “resolusi” bahkan telah beberapa kali membuat
resolusi tahun baru. Resolusi tahun baru merupakan tradisi sekuler yang sayang
untuk dilewatkan. Namun, selama ini saya dan sebagian dari kita, tidak
sepenuhnya memahami makna kata “resolusi”. Yang saya mengerti (dahulu) resolusi
adalah harapan atau keinginan yang ingin digapai. Ternyata pengertian yang saya
pahami, tidaklah sesuai dengan makna harafiah dari “Resolusi” itu sendiri.
Secara harafiah, “resolusi”
berarti ketetapan hati, kebulatan hati, keputusan atau komitmen bulat akan
sesusatu. Dengan demikian jika dihubungkan dengan tradisi “resolusi tahun
baru”, makna resolusi dapat berarti keputusan yang telah dipikirkan dengan
matang dan ditetapkan dengan kebulatan hati, akan sesuatu yang ingin dilakukan
atau dicapai sepanjang tahun yang baru, tahun 2015.
Saya tidak meremehkan
pengertian kata “pengharapan” , saya hanya ingin menegaskan bahwa resolusi
bukan sekedar harapan namun keputusan bulat yang harus dijalani dengan
kebulatan hati pula. Ini bukan kejam, hanya saja lebih konsisten untuk
menggapai keberhasilan yang diharapkan.
Jadi, marilah kita menyusun
“resolusi tahun baru” kita dengan sedemikian, sebagaimana makna harafiah nya.
Dengan adanya resolusi yang ditetapkan akan membuat kita menjadi lebih terarah
dan memahami fokus dari perjalanan kita. Tentu saja, menetapkan resolusi baru
dengan pemahaman yang lebih baik, akan membuat kita juga memiliki gambaran yang
jelas akan setiap langkah demi langkah yang harus kita lalui dalam meraih
segala daftar resolusi yang telah kita miliki.
Kesimpulannya, akumulasi
dari rasa syukur, pengharapan, pemahaman yang benar, dan resolusi yang tepat,
merupakan langkah awal yang akan membawa kita pada kemenangan kita di dalam
kasih setia Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sekali lagi “Selamat Tahun
Baru dengan Resolusi Baru” bagi setiap kita yang dikasihi-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hidup adalah proses pembelajaran untuk lebih baik dan saya pun sedang terus belajar. Terimakasih bagi seluruh pembaca setia. Mari saling berbagi dan nasihat itu pun baik (menghakimi itu hak Allah).Silahkan berpendapat dan berbagi dengan positif dan itikad baik.